Memahami bentuk-bentuk bangun datar dasar, mengingat rumus keliling dan luas, serta menerapkannya untuk menyelesaikan soal. Setelah ini, siswa dapat mengidentifikasi sisi, tinggi, jari-jari, dan memakai satuan panjang serta satuan luas dengan benar.
Bangun datar adalah bentuk yang hanya memiliki dua dimensi: panjang dan lebar. Garis-garis pembatasnya membentuk sisi dan sudut. Contoh sehari-hari: kertas, papan tulis, dan tulisan pada layar.
Persegi memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-siku. Keliling persegi dihitung dengan P = 4 × s, sedangkan luasnya L = s × s.
Perumpamaan nyata: sebuah ubin lantai berbentuk persegi — jika tahu panjang satu sisi, kita tahu berapa panjang pinggir ubin (keliling) dan seberapa luas permukaannya (luas).
Soal: sebuah ubin berbentuk persegi memiliki sisi 8 cm. Hitung keliling dan luasnya.
Cara: Keliling = 4 × s = 4 × 8 = 32 cm. Luas = s × s = 8 × 8 = 64 cm². Jawaban menunjukkan keliling dalam satuan cm dan luas dalam cm².
Persegi panjang memiliki dua pasang sisi sejajar, panjang berlawanan sama. Keliling dihitung P = 2 × (p + l) dan luas L = p × l.
Perumpamaan: bentuk pintu atau meja sering kali persegi panjang; mengetahui panjang dan lebar membantu menghitung list pinggir (keliling) dan luas permukaan untuk menutup atau mengecat.
Soal: sebuah meja panjang 120 cm dan lebar 50 cm. Hitung keliling dan luasnya.
Cara: Keliling = 2 × (120 + 50) = 2 × 170 = 340 cm. Luas = 120 × 50 = 6000 cm² atau 0,6 m² jika diubah ke meter (6000 cm² = 0,6 m²).
Segitiga memiliki tiga sisi dan tiga sudut. Keliling adalah jumlah ketiga sisi. Luas segitiga dihitung L = ½ × alas × tinggi.
Perumpamaan: atap rumah berbentuk segitiga; jika tahu panjang salah satu sisi dan tinggi atap, kita bisa menentukan luas panel penutup atap.
Soal: segitiga dengan alas 10 cm dan tinggi 6 cm; sisi miring lainnya 8 cm dan 6 cm. Hitung luas dan kelilingnya.
Cara: Luas = ½ × alas × tinggi = 0,5 × 10 × 6 = 30 cm². Keliling = jumlah sisi = 10 + 8 + 6 = 24 cm.
Lingkaran didefinisikan oleh pusat dan jari-jari (r). Diameter (d) = 2r. Keliling (K) = 2πr atau πd, dan luas (L) = πr². Biasanya π ≈ 3,14 atau 22/7 untuk perhitungan sekolah.
Perumpamaan: roda sepeda atau piring makan adalah lingkaran; jari-jari adalah jarak dari tengah ke tepi, dan luas menunjukkan seberapa besar permukaannya.
Soal: sebuah roda memiliki jari-jari 7 cm. Hitung keliling dan luasnya (pakai π = 22/7).
Cara: Keliling = 2πr = 2 × (22/7) × 7 = 44 cm. Luas = πr² = (22/7) × 7 × 7 = 154 cm².
Keliling memakai satuan panjang (cm, m), sedangkan luas memakai satuan kuadrat (cm², m²). Saat mengalikan panjang untuk luas, pastikan semua ukuran dalam satuan yang sama sebelum menghitung. Contoh: 100 cm = 1 m, sehingga 100 cm × 100 cm = 10 000 cm² = 1 m².
Sering salah karena lupa mengubah satuan atau menukar alas dan tinggi pada segitiga. Selalu gambar sketsa jika perlu, tuliskan rumus sebelum substitusi, dan cek satuan akhir. Ingat bahwa luas selalu dalam satuan kuadrat.
Pertama, identifikasi bentuk dan ukuran yang diberikan. Kedua, gambar atau beri tanda pada sisi penting (alas, tinggi, jari-jari). Ketiga, pilih rumus yang tepat (keliling atau luas). Terakhir, substitusi angka dan tuliskan satuan jawaban.
Soal: Sebidang taman berbentuk persegi panjang berukuran 15 m × 8 m di satu sisinya diberi border segitiga kecil dengan alas 4 m dan tinggi 2 m. Hitung luas total area: taman utama ditambah area segitiga.
Cara pemecahan: Hitung luas persegi panjang = 15 × 8 = 120 m². Hitung luas segitiga = ½ × 4 × 2 = 4 m². Tambahkan keduanya: 120 + 4 = 124 m². Jadi luas total area adalah 124 m².