⠿
◀
▶
⛶
☰
AUTO: 6s
LOOP: OFF
👁️ 14
1 / 1
Navigasi
◀
▶
/
↑
↓
pindah slide •
Space
lanjut
Home
/
End
lompat •
F
fullscreen •
O
overview
A
auto ON/OFF •
Shift
+
A
atur detik •
L
loop ON/OFF
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Ringkasan kronologis, jalur, pelaku, dan dampak (abad ke-7 sampai ke-20)
Garis Besar Perkembangan
Mulai: kontak perdagangan (abad ke-7 sampai ke-13)
Perkembangan: pembentukan kesultanan pesisir (13–16M)
Integrasi: penyebaran lewat dakwah, adat, dan institusi (16–19M)
Jalur Utama Masuk
Rute maritim Selat Malaka
Rute pesisir Laut Jawa dan Selat Sunda
Kontak dengan Gujarat, Arabia, Persia
Peran Pedagang
Pedagang Arab, Gujarat, Persia sebagai pembawa agama
Perkawinan dan jaringan dagang mempercepat adopsi
Pelabuhan sebagai pusat konversi (komersial & sosial)
Peran Dakwah Sufi dan Ulama
Sufi: pendekatan spiritual yang mudah berasimilasi
Menggunakan budaya lokal untuk menyampaikan ajaran
Pendirian pesantren dan pusat-pusat ilmu
Konversi Penguasa Lokal
Penguasa konversi: legitimasi politik dan jaringan internasional
Mendorong Islam sebagai agama negara/kesultanan pesisir
Efek domino: rakyat mengikuti elite politik
Kesultanan Awal
Samudera Pasai (Aceh) — pusat Islam awal di Nusantara (abad ke-13)
Perlak, Malacca — pusat perdagangan dan dakwah (abad ke-15)
Kerajaan pesisir lainnya: Demak, Banten, Ternate, Tidore
Masuknya Islam ke Jawa
Pesisir utara Jawa: pelabuhan-pelabuhan penting
Kerajaan Demak sebagai kekuatan awal Islam Jawa
Peranan ulama lokal dan jaringan wali
Wali Songo & Integrasi Budaya
Metode: seni (wayang), musik (gamelan), dan budaya lokal
Tokoh penting yang mengislamkan masyarakat pesisir
Adaptasi nilai lokal ke praktik Islam sehari-hari
Islam di Sumatra dan Aceh
Samudera Pasai sebagai pusat pendidikan Islam awal
Aceh berkembang menjadi kesultanan maritim kuat
Peran aktif dalam perdagangan dan jaringan internasional
Kawasan Timur: Maluku, Sulawesi, Kalimantan
Ternate & Tidore mengadopsi Islam lewat perdagangan rempah
Makassar dan Bima sebagai titik masuk di Sulawesi
Proses lebih lambat dan selektif di pedalaman
Institusi: Masjid, Pesantren, Ulama
Masjid sebagai pusat ibadah dan komunitas
Pesantren sebagai pusat pendidikan agama
Ulama lokal menerjemahkan dan menafsirkan ajaran
Peran Perkawinan dan Kekerabatan
Perkawinan antara pedagang Muslim dan penduduk lokal
Jaringan kekerabatan memperkuat identitas Muslim
Mempercepat akulturasi sosial dan agama
Dinamika pada Masa Kolonial
Kontak dengan Portugis, Belanda mengubah lanskap politik
Beberapa gerakan Islam menjadi bentuk perlawanan
Reformasi pendidikan dan organisasi Islam abad ke-20
Reformasi & Organisasi Modern
Muhammadiyah (1912) – modernisasi keagamaan
Nahdlatul Ulama (1926) – tradisi pesantren dan tarekat
Pergeseran peran sosial-politik di abad ke-20
Akulturasi & Sinkretisme
Praktik lokal diserap dalam tradisi Islam (adat, upacara)
Keunikan ritual di berbagai daerah
Memperkuat identitas regional dalam bingkai Islam
Sumber Sejarah Penting
Prasasti & naskah Islam awal (Pasai, Aceh)
Catatan pelaut dan pedagang asing
Arkeologi pelabuhan dan makam
Dampak Sosial-Budaya
Standarisasi hukum dan etika sosial
Penyebaran literasi Arab dan pendidikan agama
Pengaruh besar pada identitas kebangsaan modern
Kontinuitas & Perubahan
Islam tetap dinamis: tradisi lokal vs. modernitas
Gerakan pembaruan terus membentuk praktik keagamaan
Peran Islam dalam politik dan kebudayaan berlanjut
Ringkasan Kronologis
Abad ke-7–13: kontak awal via perdagangan
Abad ke-13–16: pembentukan kesultanan pesisir
Abad ke-17–20: konsolidasi, reformasi, peran politik